Mengapa Si Kecil Merasa Mual Setelah Minum SUsu?

Walaupun memiliki banyak manfaat, tetapi banyak orang yang masih enggan minum susu. Salah satu alasan yang diberikan adalah karena sehabis minum susu, mereka merasa mual atau sakit perut.

Bila itu yang Anda alami, berarti Anda memiliki intoleransi laktosa. Penyebabnya adalah produksi laktase dalam tubuh Anda yang kurang. Pada kebanyakan mamalia, produksi laktase berangsur-angsur memang menurun seiring pertambahan usia. Dan hal itu juga terjadi pada manusia. Jadi tak heran kalau ada di antara Anda mengalami intoleransi laktosa itu.

Laktase sendiri merupakan enzim yang dihasilkan usus kecil, yang berfungsi memecah laktosa yang terkandung dalam susu agar dapat diserap oleh tubuh. Sementara laktosa merupakan bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi bentuk lebih sederhana, yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan.

Pada pengidap intoleransi laktosa, proses pemecahan laktosa tidak berlangsung sempurna. Akibatnya, laktosa yang tidak tercerna itu akan masuk dalam usus besar dan dicerna oleh bakteri yang ada di dalamnya. Perut pun menjadi kembung karena berisi banyak gas dan diare.

Intoleransi laktosa berbeda dengan alergi susu sapi. Biasanya, yang sering mengalami alergi susu sapi adalah anak-anak. Salah satu faktor penyebabnya adalah pemberian susu sapi sebelum bayi berusia enam bulan. “Sistem saluran cerna bayi belum berfungsi sempurna sehingga protein susu sapi belum dapat dipecah dengan baik dalam tubuh,” kata Dr. dr. Zakiudin Munasir, SpA(K), dokter spesialis anak di RS Cipto Mangunkusumo. “Akibatnya, kekebalan tubuh anak bereaksi terhadap protein susu sapi tersebut.” Faktor pencetus lain adalah riwayat keluarga. Jika orang tua menderita alergi, bayinya berisiko tinggi menderita alergi susu.

Gejala alergi susu sapi juga sangat beragam, dan ada yang memang mirip dengan intoleransi laktosa. Antara lain, reaksi pada kulit (merah dan gatal), reaksi di saluran cerna, mulai dari muntah dan diare, serta reaksi pada paru berupa anak sering sakit batu-pilek, sesak napas dan asma.

Orang tua sebaiknya tak meremehkan alergi susu sapi karena ternyata bisa mengganggu tumbuh kembang anak. ASI merupakan nutrisi terbaik karena bisa berefek positif terhadap sistem ketahanan tubuh anak. “Tetapi bila ASI tak memungkinkan, atau tidak mencukupi, bisa menggunakan susu pengganti, misalnya susu berbahan dasar nabati," kata dr. Attila Dewanti, SpA. Alternatif lain, dengan memberikan susu hipoalergenik, seperti susu terhidrolisat ekstensif dan susu formula asam amino.

Sedangkan solusi untuk perasaan mual atau sakit perut akibat intoleransi laktosa, Anda dapat mengganti susu dengan produk olahan susu, seperti keju, yogurt, es krim, susu evaporasi atau susu kedelai yang tidak mengandung laktosa. Beberapa produsen susu juga telah membuat susu tanpa laktosa, yang dapat dikonsumsi mereka yang mengalami intoleransi laktosa.

Jadi, tak ada alasan lagi untuk enggan meminum susu sekarang, kan?

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.